Men-Judge atau Memahami ?

 
Bismillahirrahmanirrahim , Assalaamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh .
Puji syukur bagi ALLLAH SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha Bijaksana. Sholawat serta salam marilah kita haturkan  kepada pribadi pencipta ukhuwah yaitu Baginda Rasulullah SAW. Sobat pembaca sekalian perkenankanlah penulis yang ilmunya masih dangkal ini menulis sebuah sesuatu yang menurut penulis patut untuk di bahas.
 
Suatu saat ada seorang  yang menasihati penulis , beliau berkata bahwa penulis ini adalah orang yang terlalu cepat men-judge atau menilai orang lain, penulis rasa orang tersebut belum mengerti maksud penulis dalam menyatakan pendapat tentang orang lain, seringnya penulis memperhatikan cara berpikir orang lain, cara mereka berprilaku dianggap beliau sebagai penilaian. Nyatanya niatan penulis memperhatikan orang lain dan menyampaikan pendapat penulis adalah agar penulis mengerti cara apa atau bagaimana penulis harus berprilaku terhadap orang tersebut...
 
Dari nasihat dari beliau penulis mulai berfikir lagi saat ditanyai pendapat bagaimana tentang orang-orang disekeliling penulis, ada baiknya penulis berkata bahwa penulis tidak terlalu mengetahui tentang orang-orang di sekeliling penulis dan tidak berani memberi penilaian terhadap mereka, kalaupun penulis buka mulut belum tentu orang yang penulis berikan penilaian itu bisa terima dengan apa yang penulis katakan, saat kita melihat dia dari kaca mata kita belum tentu itu adalah dia yang sebenarnya, apalagi yang penulis lihat hanya dari satu sisi , bahkan meskipun penulis melihat dari berbagai sudut pandang dan mencoba bertanya pada orang lain, masih ada sesuatu yang tidak bisa penulis perkirakan dengan sembarangan, yaitu hati mereka, bagi beberapa orang mungkin ada yang bisa membaca pola pikir orang lain , ada juga yang bisa memperkirakaan apa yang orang lain akan lakukan pada langkah selanjutnya, namun untuk membaca apa yang sebenarnya ia sembunyikan dalam hati itu adalah hal yang sangat sulit, kita tidak boleh menilai orang lain jelek, jahat, acuh, dll , karena kita tidak tahu apa sebenarnya yang mereka niatkan.
 
Orang-orang yang menurut kita jelek perilakunya belum tentu dia ingin membuat kita kesal atau marah dengan gaya hidupnya, sama seperti kita yang tak ingin mengecewakan orang lain begitu juga mereka , hanya saja belum ada titik yang membuat kita saling menerima dan terbuka dengan orang tersebut, pastilah ada sebuah belenggu entah itu datangnya dari kita ataupun orang lain, meskipun lebih sering belenggu itu datang dari kita pribadi.
 
Banyak kejadian yang membuat penulis berpikir bahwa penilaian jelek terhadap orang lain tanpa tahu maksud asli mereka malah membuat kita menjaga jarak, jarak tersebut semakin lama akan semakin bertambah hinga semakin sulit untuk melihat kebaikan dari orang lain. Ini adalah salah satu contoh dalam penyalahgunaan pikiran , yah berfikiran negatif terhadap orang lain akan membuat kita menjauh dan menambah luka dalam hati, Seandainya saja penilaian negatif terhadap orang lain kita jadikan cambuk terhadap diri kita, siapa tahu ada lubang hitam dari kita yang menyebakan orang lain bersikap negatif. Oleh karena itu mari gunakan penilaian kita terhadap orang lain untuk memahami apa yang mereka inginkan, mulailah memperhatikan bagaimana pribadi dan cara berpikir mereka dengan tujuan menghindari perselisihan dalam berpendapat dan berprilaku.
 
"gunakan penilaian kita terhadap orang lain untuk memahami apa yang mereka inginkan, mulailah memperhatikan bagaimana pribadi dan cara berpikir mereka dengan tujuan menghindari perselisihan dalam berpendapat dan berprilaku."
 
Baik sekianlah pendapat penulis , lebih kurangnya mohon dimaafkan Wassalaamu Alaikum Wr.Wb...
==================================================================================================
 
kata salah seorang da'i "Apa yang kita sampaikan pada orang lain sebenarnya bukan untuk merubah orang lain , tapi yang kita sampaikan akan membantu kita mengubah diri kita untuk menjadi seperti apa yang kita sampaikan".
 
Kebenaran itu datangnya dai ALLAH SWT dan kesalahan itu murni dari penulis.
 
By: My12650Way

3 Pemimpin Dunia Yang Hafal Al-Qur'an 30 Juz

1. Raja Arab Saudi “FAISAL BIN ABDUL AZIZ”
Adalah Raja Arab Saudi yang ke 3 yang menjabat mulai tahun 1964 hingga tahun 1975. Raja Faisal lahir di Riyadh pada tahun 1906 dan merupakan anak keempat Raja ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdurrahman as-Saud, pendiri Arab Saudi.

 

Copyright © 2014 MUSISY.BLOGSPOT.COM Developed by WanpinBatam.com

Wanpin Batam