Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh...
Salam
hangat untuk teman-teman yang suka membaca :) ...
“Pintu – pintu kebaikan selalu terbuka untuk
kalian.
Maka, tutuplah pintu – pintu keburukan
yang menjerumuskanmu
pada ketidakbaikkan dan
ketidakbahagiaan hidup.
Naikilah selangkah demi selangkah
anak tangga menuju pintu kebaikan.
Agar engkau mendapat kebaikan dan kebahagiaan
hidup.
~ Vanny Chrisma W ~
Itu adalah kata motivasi yang saya
suka,,, J J
Ada lagi nih, cerita inspirasi untuk
teman – teman J selamat
membaca dan semoga kalian suka ya ....
“Cerita
Sebuah Pensil”
Ketupat Lebaran
MENGAMPUNI... Kata yang sangat sulit untuk diwujudkan.
Mayoritas dari kita semakin hari semakin sulit mengampuni. Inginnya, segala
sesuatu berbalas sepadan. Darah dibayar darah, nyawa dibayar nyawa. Dendam dan
keinginan membalas seakan – akan terus saja dipelihara sehingga tidak ada ruang
di hati untuk mengampuni orang lain yang melakukan kesalahan. Selalu ada sosok
timbangan sebagai wujud keadilan dan hukum yang harus di jadikan dasar hidup.
Mengampuni
selalu memberikan kelegaan, tidak hanya kepada orang yang diampuni, tetapi juga
bagi orang yang mengampuni. Sebab, dengan mengampuni, seseorang dilepaskan dari
beban dendam dan benci pada orang lain. Pengampunan juga menjadikan orang yang
bersalah menyadari dirinya kurang benar dan mengarah ke pertaubatan serta usaha
untuk berbuat baik.
Nah,,
ada sebuah cerita yang bisa menjadi inspirasi buat kita J
yuk,, kita simak ... J
Andre,
seorang pengusaha muda yang sukses. Kesuksesannya semakin sempurna karena dalam
hidupnya hadir seorang wanita yang cantik, baik, sayang, dan setia sebagai
istrinya. Setelah pernikahan mereka berjalan dua tahun dan dikaruniai seorang
anak perempuan yang juga cantik seperti ibunya, Andre mulai melebarkan sayap
usahanya untuk menyuplai barang – barang kebutuhan hotel berbintang. Usaha itu
maju pesat. Order dari berbagai hotel di kota – kota besar berdatangan, sampai
akhirnya dia membuka kantor pusat di Jakarta.
Untuk
berapa saat, dia menikmati hidup dan kesuksesannya. Segala kenikmatan dan
kesenangan duniawi direguknya : seks bebas, judi, minuman keras, dan narkoba
(Na’udzubillahmindzalik). Dia menikmati semuanya. Sekalipun pada setiap akhir
pekan dia pulang, tetapi perlakuan terhadap istrinya sangat berubah. Dia tidak
pernah menghargai sang istri lagi. Dia tidak lagi menjadi seorang suami dan
ayah yang baik. Ketika pulang ke kota tempat istri dan keluarganya tinggal,
Andre tidak lagi betah di rumah. Dia selalu saja keluar dan sering pulang malam
dalam keadaan mabuk. Tidak jarang, di bawah pengaruh alkohol, dia berlaku kasar
terhadap istri dan anaknya.
Bulan berlalu,
tahun berganti. Andre tidak pernah pulang lagi ke kota tempat tinggal
keluarganya. Bahkan, di saat Hari Raya Idul Fitri datang, Andre pun tidak
pulang.dengan alasan masih banyak order yang harus dipenuhi saat hotel –
hotelpenuh karena liburan lebaran, Andre melewatkan Idul Fitri nya di Ibu kota.
Padahal, semua itu hanyalah bohong belaka. Dia pun tidak pernah lagi
mengirimkan uang kepada istrinya. Untuk bertahan hidup, sang istri mengidupi
anaknya dengan berjualan kecil – kecilan didepan rumanhya.
Karena gaya
hidupnya sangat boros dan suka berfoya – foya, keuntungan yang didapat dari
usahanya menjadi tidak sebanding dengan pengeluaran pribadinya. Uang modal dan
hasil usahanya mulai menipis. Semakin hari Andre semakin terlilit hutang, baik
dengan pihak bank maupun dengan para suppliernya.
Lalu, dia
mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Dia menulis cek kosong dan
menggunakannya untuk menipu uang rekan bisnisnya. Akhirnya, saat naas pun tiba.
Berdasarkan laporan dari orang – orang yang ditipunya, polisi menangkap
danmenjebloskannya kedalam penjara.
Keputusan
pengadilan memberikan ganjaran hukuman 5 tahun penjara.
Keluarganya
yang tinggal di kota lain mendapat kabar musibah yang menimpa Andre. Mereka
berusaha menemuinya di tahanan, namun tidak berhasil. Andre terlalu malu dan
selalu menolak bertemu dengan istri, anak, serta ibunya.
Mendekam lama
di penjara, Andre mulai menyadari dosa – dosanya. Dibimbing oleh seorang
ruhaniawan, dia memperdalam pemahaman tentang hidup dan kehidupan. Dia sungguh
menyesali segala perbuatannya, terutama perbuatan – perbuatan yang
menghancurkan kebahagiaan keluarganya. Dia pun mulai bertekad untuk mengubah kehidupannya
dan memohon ampun kepada Allah SWT. Ibu, istri dan anaknya. Namum, keraguan
selalu muncul, adakah pengampunan dari mereka .
Menjelang
akhir masa hukumannya, kerinduan untuk pulang, berjumpa dengan istri, anak dan
keluarganya memuncak. Dia memutuskan untuk menulis surat kepada sang istri
untuk menyatakan penyesalannya yang mendalam. Dia nyatakan pula bahwa dia masih
mencintai istri dan anaknya.
Di saat Idul
Fitri tahun ini, dia berharap masih boleh kembali. Namun, dia juga mengerti
bahwa mungkin sekarangsudah terlambat. Oleh karena itu, dia mengakhiri suratnya
dengan menulis, “Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku. Jika masih terbuka
pintu maaf bagiku, dan engkau mau menerima aku kembali, ikatkanlah sebuah kulit
ketupat kosong di batang pohon rambutan yang ada di ujung halaman rumah kita.
Apabila aku lewat dan tak menemukannya, tidak apa –apa. Aku tidak akan pulang.
Aku berjanji tidak akan pernah lagi mengganggumu dan anak kita seumur hidupku.
Maafkanlah aku....” L L sedih banget ya teman ...
Hari kebebasan
pun tiba. Andre sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari istrinya.
Dia tidak tahu apakah istrinya menerima suratnya. Kalau toh dia menerima dan
membaca suratnya, dia juga tidak tahu apakah sang istri mau mengampuninya.
Dengan mengumpulkan
segenap keberanian yang masih tersisa, Andre memutuskan untuk pulang. Dia naik
kereta menuju kota kelahirannya. Kemudian, melanjutkan perjalanan pulang dengan
bis yang lewat di depan rumanya. Sepanjang perjalanan, Andre sangat gugup. Saat
bis berbelok dan semakin dekat dengan rumahnya, jantungnya berdegup kencang.
Keringat dingin mengucur deras.
Rumahnya
semakin dekat. Tetapi, Andre belum berani mengangkat kepalanya. Kegalauan
semakin memuncak. Dia mulai mendasarkan do’a dalam batinnya. Sedikit keberanian
mulai muncul. Perlahan dia mengangkat kepalanya dari balik kaca bis yang di
tumpanginya, dia mengarahkan pandangannya ke pohon rambutan yang ada di ujung
halaman rumahnya.
Jantungnya
tersentak, seluruh sarafnya menegang. Tangisnya pun pecah. Air mata tumpah
dengan derasnya. Semua penumpang kaget menyaksikan kejadian itu. Bagi para
penumpang merupakan pemandangan yang aneh, lelaki yang gagah dan berjambang
lebat itu menangis. Tetapi, Andre sudah tida perduli lagi. Dia melompat dari
bis yang belumberhentidengan sempurna. Keharuan menyergap hatinya.
Dia tidak
melihat sebuah ketupat kosong di pohon rambutan. Tetapi, ada seribu satu
ketupat kosong disana. Pohon rambutan itu seakan berubah menjadi pohon ketupat.
Di batang pohon itu terpasang sebuah spanduk besar bertuliskan : SERIBU SATU
KETUPAT = SERIBU SATU CINTA KAMI UNTUKMU!!!
Andre diam
terpaku di depan pagar. Dia tidak berani memasuki halaman rumahnya. Saat dia
masih tercenung memandang pohon rambutan, tiba – tiba pintu depan rumahnya
terbuka. Ibu, istri, dan anak gadisnya berlari menghamburkan ke arahnya sambil
menjerit – jerit dan memeluknya.
Andre menangis
sejadi – jadi nya. Dia menjatuhkan diri, bersimpuh, dan memeluk erat – erat
lutut ibu dan istrinya bergantian. Dia minta ampun atas semua tindakan yang
telah membuat keluarganya hancur. Ibu dan istrinya mengajaknya berdiri. Andre
pun meraih dan menggendong anak gadisnya. Diciumnya anak itu sambil terus
mengatakan, “Maafkan bapak, Nak!! Bapak telah membuatmu sedih. Bapak sayang
kamu!” Anak itu pun ikut menangis sambil terus memeluk erat leher ayahnya.
Begitulah
perayaan Idul Fitri sebagai hari pembebasan, hati pengampunan menjadi sangat
berarti bagi Andre. Pengampunan selalu berbuah air mata kebahagiaan dan
kelegaan bagi yang mengampuni dan di ampuni....
~~ Selesai ~~
Nah,, teman –
teman cerita “ketupat lebaran” merupakan cerita inspirasi yang di ambil dari
sebuah buku yang berjudul “Cerita Sebuah Pensil” untuk kita semua, dimana kita
harus saling mengampuni dan di ampuni J J semoga
suka dan mendapatkan makna dari ceritanya yaaa... J J
0 komentar:
Posting Komentar